Leader merupakan seseorang yang
memiliki jiwa untuk memimpin sebuah organisasi tertentu. Seperti yang kita
ketahui, dalam sebuah organisasi atau kelompok, diperlukan seorang pemimpin.
Namun terkadang banyak orang yang salah mengartikan bahwa pemimpin itu adalah
seorang “Bos”. Perlu diketahui, seorang pemimpin dengan bos itu berbeda. Banyak
hal yang membedakan antara pemimpin dengan seorang bos.
Bos, merupakan seseorang yang selalu
memerintah orang lain atau bawahan. Mereka lebih sering mementingkan
kepentingan sendiri daripada orang lain. Bahkan terkadang selalu melimpahkan
masalah kepada orang lain. Misalkan, ketika bawahannya berbuat kesalahan entah
itu masalah besar atau kecil, seorang bos akan tetap menyalahkan karyawannya
tersebut. Dia tidak mau tahu, masalah itu harus selesai bagaimanapun caranya.
Berbeda dengan seorang pemimpin,
mereka lebih peduli terhadap siapapun di dalam organisasi tersebut. Mereka
lebih banyak merangkul orang lain dan mengajak bersama-sama untuk menyelesaikan
sebuah masalah. Sangat jarang seorang pemimpin memerintahkan orang lain untuk
menyelesaikan masalah itu sendiri. Bahkan terkadang seorang pemimpin rela
merasakan apa yang dirasakan orang lain entah itu suka maupun duka.
Seorang bos, juga lebih sering
mengatakan “saya”. Maksudnya adalah saat kita bekerja disebuah perusahaan,
seorang bos akan lebih sering mengatakan “saya bos di sini!, saya yang berhak
atas hal ini itu!”, dll. Lain halnya dengan seorang pemimpin. Jika seseorang
memiliki jiwa pemimpin, maka mereka akan selalu berkata “kita”. “Kita
berhasil!”, “Kita akan menjadikan perusahaan ini maju!”, “Kita akan selesaikan
masalah ini bersama.”, dll. Tak khayal jika seorang pemimpin sangat dicintai
orang lain karena mereka mau berjuang bersama dengan orang lain.
Seorang bos juga lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada orang lain, sehingga terkadang orang lain merasa dirugikan. Saat kita sudah berjuang sekuat tenaga untuk membantu suatu perusahaan sampai maju, kita hanya mndapatkan upah yang tak layak. Sedangkan bos sendiri mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dia masa bodoh dengan proses yang sudah kita lalui, karena dia lebih mementingkan hasil, bukan proses. Asalkan itu menguntungkan bagi dirinya meskipun kita sampai sakit-sakitan mencapainya, dia akan merasa masa bodoh. Berbeda dengan seorang pemimpin, pemimpin akan lebih menghargai perjuangan orang lain atau bawahannya. Mereka lebih melihat proses yang dilalui, bukan hasil terlebih dahulu. Saat kita sudah berjuang sekuat tenaga, maka seorang pemimpin akan mengapresiasi perjuangan kita dengan berbagai cara. Bahkan mereka tak segan-segan ikut merasakan perjuangan orang lain meskipun dia sudah menjadi seorang manager.
Seorang bos juga lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada orang lain, sehingga terkadang orang lain merasa dirugikan. Saat kita sudah berjuang sekuat tenaga untuk membantu suatu perusahaan sampai maju, kita hanya mndapatkan upah yang tak layak. Sedangkan bos sendiri mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dia masa bodoh dengan proses yang sudah kita lalui, karena dia lebih mementingkan hasil, bukan proses. Asalkan itu menguntungkan bagi dirinya meskipun kita sampai sakit-sakitan mencapainya, dia akan merasa masa bodoh. Berbeda dengan seorang pemimpin, pemimpin akan lebih menghargai perjuangan orang lain atau bawahannya. Mereka lebih melihat proses yang dilalui, bukan hasil terlebih dahulu. Saat kita sudah berjuang sekuat tenaga, maka seorang pemimpin akan mengapresiasi perjuangan kita dengan berbagai cara. Bahkan mereka tak segan-segan ikut merasakan perjuangan orang lain meskipun dia sudah menjadi seorang manager.
Pemimpin juga memiliki jiwa dapat
merubah manajemen menjadi lebih baik. Pemimpin dapat merubah manajemen buruk
menjadi lebih baik sehingga memberikan dampak positif bagi perkembangan
perushaaan/organisasi. Saat terdapat kekurangan, mereka akan dapat mampu
merubah kekurangan tersebut menjadi lebih baik lagi. Namun berbeda dengan
seorang bos. Memang, dia juga mampu merubah sesuatu menjadi lebih baik, tetapi
lebih baik bagi dirinya sendiri, bukan lebih baik baik orang lain. Orang lain
hanya akan merasa lebih terbebani dengan ambisinya tersebut, sedang dia
menikmati hasil nya. Jika seorang pemimpin, dia tidak akan membebankan sesuatu
untuk impiannya, tetapi mengajak bersama untuk berjuang mencapai impian
tersebut.
Itulah sedikit gambaran mengenai bos
dengan pemimpin. Jika kita ingin menjadi makhluk yang maju, maka jadilah
pemimpin, bukan seorang bos. Jiwa seorang bos hanya akan merugikan diri sendiri
karena otomatis akan membuat tidak nyaman orang lain. Yang bos pikirkan
hanyalah keuntungan pribadi tanpa peduli oran-orang yang sudah membantunya.
Jika kita mampu menjadi seorang pemimpin, kita pasti akan dicintai orang lain. Karena
seorang pemimpin lebih kepada merangkul orang lain. Sehingga orang lain akan
merasakan kenyamanan saat bekerja. Ingat, orang lain juga sama dengan kita,
sama-sama ingin mendapatkan apa yang dimimpikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar