Berbicara
mengenai teknologi, pastinya tidak akan ada habisnya. Berbagai informasi dari
belahan dunia manapun mampu diakses dengan mudah hanya dengan alat atau barang
elektronik yang mempunyai fungsi khusus. Salah satu contoh teknologi yang
sangat popular adalah gadget. Sebagian besar orang pasti mengetahui kegunaan
gadget. Namun tidak banyak yang mengerti apa yang dimaksud dengan gadget itu
sendiri. Gadget merupakan alat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus.
Salah satu contoh dari gadget adalah smartphone. Fungsi khusus yang dimiliki
gadget semacam smartphone adalah berinteraksi jarak jauh dengan orang lain,
browsing internet, dan lain-lain. Perangkat gadget pun sudah menjamur
dilingkungan kita. Gadget didalam kalangan remaja terutama pada tingkat mahasiswa
dengan perlahan masuk kedalam kehidupan sehari-hari dan tidak disadari
merekalah yang menjadi korban perkembangan teknologi salah satunya yaitu gadget
tersebut. Dari beberapa penilaian mahasiswa gadget saat ini bukan hanya menjadi
sebagai media komunikasi, tetapi dijadikan sebagai ajang bergengsi yang
menuntut semua remaja atau mahasiswa untuk selalu mengikuti tren baru dari
maraknya gadget yang sesungguhnya dapat menyebabakan kesenjangan sosial
yang terjadi dikalangan ekonomi bawah, menengah, dan atas karena gadget
dijadikan sebagai alat life
style.
Pemikiran
tentang kegunaan gadget yang hanya sebagai alat komunikasi dan hanya sebagai
gaya hidup oleh mahasiswa
dirasa masih mengakar. Pasalnya pemahaman atas kegunaan gadget di kalangan
mahasiswa masih terlalu sempit. Banyak dari mereka belum mengetahui kegunaan
lain dari sebuah gadget yang dapat mendatangkan rupiah. Hal ini berakibat pada
kebiasaan mahasiswa yang menjadi konsumtif dan tidak produktif. Padahal, jika
mahasiswa mampu melihat dari sudut pandang entrepreneurship, gadget tersebut
mampu mendatangkan rupiah ke kantong mereka. Disamping menjadikan mahasiswa
menjadi konsumtif, mereka juga akan menjadi pribadi yang individualis, karena
dengan keseharian mereka yang hanya disibukkan dengan bermain gadget, maka
dunia luar menjadi terlupakan. Padahal, manusia merupakan makhluk sosial dan
hal tersebut tidak bisa dielakkan. Jika hal tersebut terus dibiarkan, maka
gadget justru akan menjadi sebuah teknologi “penghancur” bagi kalangan
mahasiswa.
Salah
satu contoh kegunaan gadget yang mampu memberikan hal yang positif sekaligus
dapat mendatangkan rupiah yaitu dengan jual beli online. Jual beli online
merupakan sebuah kegiatan jual beli melalui media internet. Jual beli online
akan lebih mudah jika aktivitasnya tersebut dilakukan menggunakan gadget,
terutama menggunakan aplikasi sosial media yang dimiliki oleh gadget tersebut.
Karena sosial media saat ini menjadi “rumah kedua” bagi anak muda khususnya
mahasiswa. Jual beli online tersebut lebih mudah dilakukan dengan gadget karena
gadget dapat dibawa kemanapun, lebih praktis, dan tidak ribet. Dengan
“mendirikan” jual beli online menggunakan gadget, maka fungsi gadget tersebut
tidak hanya sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga mampu memberikan hal
positif semacam jual beli online. Tak khayal jika saat ini kita dapat dengan
mudah menemukan jual beli online melalui gadget. Pelaku jual beli online
sendiri saat ini sudah merambah ke dunia pelajar karena alasan ekonomi. Gadget, sebagai alat jual beli online
saat ini tidak perlu dengan gadget yang berharga mahal. Jika mahasiswa mampu
memanfaatkan peluang bisnis jual beli online menggunakan gadget, maka yang
dibutuhkan yang paling utama bukanlah gadget yang mahal, melainkan kemauan
untuk memanfaatkan gadget yang mereka miliki.
Seperti
yang dilakukan oleh Dewi Nurlitasari, mahasiswa STIA "AAN"
Yogyakarta. Dewi merupakan salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang
melakukan bisnis online menggunakan gadget. Ia memanfaatkan gadget yang semula
hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, kini Ia kreasikan menjadi alat yang
mampu "mendatangkan rupiah". Bisnis online yang Ia pilih adalah
bisnis online pakaian wanita. Bisnis online yang Ia berinama Ellshop ini telah
memberikan penghidupan mandiri sebagai mahasiswi yang Ia sandang. "Saya
bisa mendatangkan keuntungan hingga Rp. 10.000.000 setiap tahunnya. Ya
tergantung ramai tidaknya pelanggan yang datang secara online di Ellshop. Kalau
ramai ya dapet untung besar, kalau sepi ya cuma sedikit atau bahkan tidak dapat
untung.", ungkap Mahasiswi asal Waringinsari, Condongcatur, Depok, Yogyakarta
ini. "Dengan pemasukan yang cukup besar ini, saya bisa menabung untuk
mengembangkan usaha saya ini, dan juga berusaha untuk jadi cewek mandiri yang
bisa membahagiakan orang tua sendiri.", tambah dara manis yang sudah
merintis usahanya sejak Ia menginjak perkuliahan. Ia juga mempunyai cita-cita
untuk membangun sebuah butik atau konveksi miliknya sendiri dengan hasil jerih
payahnya selama ini. "Sejauh ini, alhamdulillah lancar-lancar saja. Tapi
tidak selalu lancar. Kadang tempat pengiriman yang saya percaya untuk mengirim
barang ke luar Jawa mendapat kendala hingga datang terlambat, kadang barang
yang saya terima tidak sesuai seperti yang saya pesan, kadang pelanggan sudah
pesan tapi tidak jadi. Tapi saya tetap berusaha untuk sabar dan berdoa. Ya
hasilnya seperti ini, saya bisa sedikit demi sedikit menabung dengan hasil
keringat sendiri tanpa meminta-minta orang tua." pungkas mahasiswi yang
saat ini menginjak semester 5 ini. Pada saat Ia ditanya mengenai setujukah jika
mahasiswa seharusnya dapat menghasilkan pemasukan sendiri sebagai wujud
membantu orang tua?, Ia menjawab sangat setuju. "Saya sangat setuju jika
mahasiswa itu dapat menghasilkan pemasukan sendiri lewat gadget yang mereka
miliki. Entah jualan online, berbisnis, bermain saham, dan lain-lain agar
gadget yang mereka miliki itu tidak hanya sebagai alat komunikasi atau untuk
gengsi-gengsian saja. Selagi mereka mau membangun niat yang kuat, berusaha dan
berdoa, semua hal itu mudah dilakukan kok, khususnya jualan online.”
Itulah
ulasan singkat mengenai kegunaan gadget yang sebenarnya fungsinya dapat
memberikan hal yang positif. Hanya saja saat ini masih banyak mahasiswa yang
belum sadar akan potensi gadget yang ternyata dapat mendatangkan rupiah ke
kantong kita. Perlu adanya kesadaran dari setiap masing-masing individu bahwa
setiap barang yang ada di dunia ini, terutama gadget, pasti memiliki nilai
positif yang mampu merubah kita menjadi manusia yang produktif, tidak lagi
menganut paham konsumtif.
Oleh: Elli
Editing: Deas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar