Apa itu agama? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama merupakan system atau ajaran yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya. Di dunia ini, banyak sekali berbagai agama yang dianut oleh manusia. Islam, Hindu, Budha, Kristen, Khatolik, Konghucu, dan lain-lain. Agama tidak begitu saja diturunkan ke dalam diri kita sejak lahir, karena agama merupakan sebuah hidayah.
Hidayah merupakan petunjuk yang
diberikan oleh Tuhan agar kita dapat memiliki sebuah tujuan yang baik. Saat
kita lahir, Tuhan telah memberikan hidayahnya kepada kita berupa agama yang
kita anut saat ini. Tanpa sebuah hidayah, mungkin saat ini kita tidak memiliki
tujuan dalam hidup bahkan tak mengenal agama. Namun, ada yang beranggapan bahwa
agama itu merupakan warisan orang tua kita. Perlu kita ketahui, bahwa agama
tidak begitu saja diwariskan kepada kita lewat orang tua kita.
Warisan sendiri berarti peninggalan
yang diberikan oleh pewaris kepada ahli warisnya. Warisan juga sesuatu yang
dimiliki seseorang yang kemudian diberikan kepada orang lain (ahli waris). Artinya,
jika agama merupakan warisan dari orang tua, maka kita sama saja
mengesampingkan Tuhan yang sudah menggariskan kita sejak di dalam kandungan
untuk memiliki agama apa. Karena jika agama merupakan warisan orang tua,
berarti agama adalah pemberian orang tua, padahal sejatinya agama merupakan
pemberian dari Tuhan, bukan pemberian dari orang tua.
Warisan juga merupakan amanah yang
diberikan kepada ahli warisnya agar selalu menjaganya atau mempergunakannya
dengan baik. Namun nyatanya, di dunia ini banyak sekali manusia yang berpindah
agama karena berbagai macam petunjuk yang ia terima. Contoh pemilik jejaring
sosial Facebook, Mark Zurkerberg. Dahulu ia merupakan Yahudi, seperti yang
orang tuanya anut. Akan tetapi kemudian ia memutuskan untuk menjadi Atheis
karena berbagai hal. Ini membuktikan bahwa agama tidak 100% warisan. Karena
setiap manusia pasti diberikan petunjuk untuk tetap menganut agama yang ia anut
atau berpindah agama setelah melalui berbagai peristiwa/petunjuk. Seperti yang
diketahui, bahwa warisan merupakan amanah yang harus dijaga baik-baik, namun
banyak kasus seseorang yang berpindah agama. Contoh lain, seperti kisah
keluarga Bhineka Tunggal Ika” asal Bantul, Yogyakarta .
Tepatnya di Dusun Mandingan, Desa
Ringinharjo, Kabupaten Bantul, di sana
terdapat sebuah keluarga yang memiliki keyakinan yang berbeda-beda. Mulai dari
Ayah, Ibu, Anak pertama dan Anak kedua, mereka memiliki agama yang
berbeda-beda. Ayahnya menganut ajaran Islam, Ibunya merupakan seorang Budha,
Sedang Anak pertama dan kedua menganut agama Kristen Karismatik dan Kristen
Jawa. Keluarga tesebut merupakan keluarga dari Bapak Djoni Efendi Halim. Mereka
hidup saling berdampingan tanpa menimbulkan konflik karena kepercayaan yang
berbeda-beda. Jika memang agama merupakan warisan dari orang tua, mengapa masih
ada contoh satu keluarga yang memiliki agama yang berbeda dari orang tuanya?
Ketika agama bisa disebut sebagai warisan orang tua, itu berarti kita harus dan
mau nggak mau harus mengikuti orang tua kita. Padahal banyak kasus bahwa satu
keluarga memiliki perbedaan agama sejak kecil.
Itulah mengapa kurang tepat jika kita
menyimpulkan bahwa agama merupakan warisan. Karena tidak semua manusia
mengikuti agama dari orang tuanya bahkan sejak lahir. Namun, kembali kepada
diri kita masing-masing. Apakah kita mau beranggapan bahwa agama merupakan
warisan dari orang tua apa agama merupakan sebuah hidayah yang diturunkan oleh
Tuhan kita kepada kita sejak kita berada di dalam kandungan. Ini hanyalah
sebuah opini dan setiap orang diperbolehkan untuk beropini dan saling
memberikan komentar.
Oleh: Deaska E. Satya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar