Sebagai
lokomotif perekonomian bangsa, Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang
bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan.Pertamina
menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola
korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era
globalisasi.
Dengan
pengalaman lebih dari 55 tahun, Pertamina semakin percaya diri untuk berkomitmen
menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis yang
tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.Berorientasi pada kepentingan
pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina,agar dapat
berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa
Indonesia.
1. Manajemen Personalia :
No.
|
Direksi
|
Komisaris
|
1
|
Direktur Utama
|
Komisaris Utama
|
2
|
Direktur Perencanaan
Investasi dan Manajemen Resiko
|
Komisaris
|
3
|
Direktur Hulu
|
Komisaris
|
4
|
Direktur Pengolahan
|
Komisaris
|
5
|
Direktur Pemasaran dan Niaga
|
Komisaris
|
6
|
Direktur Gas
|
Komisaris
|
7
|
Direktur Umum
|
|
8
|
Direktur Sumber Daya Manusia
|
|
9
|
Direktur Keuangan
|
2.
- Kelebihan :
- Memberikan prioritas pertama untuk aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan.
- Mengidentifikasi potensi bahaya dan mengurangi risikonya serendah mungkin untuk mencegah terjadinya insiden.
- Menggunakan teknologi terbaik untuk mengurangi dampak dari kegiatan operasi terhadap manusia, aset dan lingkungan.
- Menjadikan kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan dalam penilaian dan penghargaan terhadap semua pekerja.
- Meningkatkan
kesadaran dan kompetensi pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya
dengan benar dan aman.
- Menciptakan
dan memelihara harmonisasi hubungan dengan stakeholder di sekitar kegiatan
usaha untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan.
- Kekurangan :
Dari analisis yang saya lakukan, sejauh ini belum ada kekurangan dari
manajemen personalia dari Pertamina itu sendiri. Karena tidak tercantum dan
saya melakukan analisis juga belum ada kekurangan. Dari yang saya lihat dari
lini ke lini lain sudah menjalankan perannya masing-masing dengan sangat baik.
- Upaya untuk memperbaiki bidang-bidang operasional manajemen personalia
sebagai upaya pengembangan perusahaan :
Dalam hal ini, pertamina
menggunakan cara pergantian jabatan setiap beberapa tahun sekali. Hal ini
bertujuan untuk memberikan hal yang baru terutama hal yang positif sebagai
upaya memperbaiki operasional perusahaan. Jadi, disetiap manajemen yang baru,
diharapkan bisa memberikan hal yang baru juga bagi perusahaan.
-
Langkah konkrit untuk pengembangan perusahaan agar
mampu lebih bersaing :
Dari analisis yang saya lakukan langkah hebat telah dijalankan oleh
Pertamina agar mampu bersaing di dunia pasar. Contoh-contoh langkah yang
dilakukan Pertamina adalah :
Eksplorasi dan Produksi
·
Meningkatkan produksi dari lapangan eksisting.
·
Melakukan ekspansi kegiatan usaha dan operasi
termasuk melalui cara anorganik (akuisisi).
·
Mengembangkan
potensi CBM di wilayah Pertamina.
·
Melakukan
aliansi strategis untuk ekspansi maupun membangun kemampuan spesifik.
Non Eksplorasi dan Produksi
·
Meningkatkan bisnis perniagaan gas di dalam
negeri serta memanfaatkan peluang untuk memperbesar bisnis transportasi dan
pemrosesan gas melalui sinergisitas dengan AP Pertamina lainnya.
·
Pro aktif dalam perumusan pricing policy selaras
dengan kebijakan nasional.
·
Peningkatan kapasitas dan kemampuan spesifik
jasa pengeboran untuk menunjang rencana ekspansi perusahaan.
Saat
ini, Direktorat Hulu mengelola 6 anak perusahaan yang bergerak di bisnis hulu
industri migas dan panasbumi, yaitu: PT Pertamina EP (PEP), PT Pertamina Hulu
Energi (PHE), PT Pertamina Gas, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT
Pertamina EP Cepu (PEP Cepu), dan PT Pertamina Drilling Services Indonesia
(PDSI). Selain itu Direktorat Hulu juga mengembangkan fungsi penunjang
teknologi bidang hulu, yaitu Exploration & Production Technology Center (EPTC).
EPTC juga aktif
bekerja sama dengan lembaga penelitian dan Perguruan Tinggi dalam negeri untuk
mengembangkan teknologi eksplorasi dan produksi migas dan panasbumi baru yang
murah serta lebih sesuai dengan kondisi geologi, topografi dan sosial Indonesia .
Beberapa studi dan penelitian yang dilakukan sepanjang 2009 meliputi:
- Pembuatan
piranti lunak pemodelan cekungan;
- Studi pengembangan perangkat lunak untuk pengolahan data seismik menggunakan metode Common Reflection Surface (CRS);
- Penelitian atau pengembangan perangkat lunak 4D Microgravity;
- Pengolahan data seismik, georesistivity dan geohistory untuk
- mengkaji
kematangan batuan induk di Cekungan Indonesia Bagian Timur;
- Reservoir Characterization: A Multi Disciplinary Team Approach;
- Studi
G&G cekungan Sumatera Utara;
- Studi
Microseismic, Analisa AVO dan inversi simultan data seismik 3D
Rengancondong;
- Riset
terapan studi kelayakan pemanfaatan bahan kimia untuk EOR dari limbah
kelapa sawit;
- Research Consortium “Optimization on Oil and Gas Pipeline Network” – OPPINET.
- Aplikasi teknologi Radial Drilling untuk menaikkan produksi di Pondok Tengah (PDT-08) dan JOB Talisman (ASDJ-70, ASDJ-07 dan SGR-01);
- Pengembangan Sistem Pakar (Expert System) Software PF Design 2.0 untuk pengembangan dan pengoperasian ladang gas yang memer- lukan Unit Penyingkiran Gas Asam/Acid Gas Removal/AGRU (CO2 dan H2S);
- Penelitian teknologi pengembangan model simulasi untuk perancangan dan evaluasi teknologi membran sebagai kontaktor proses absorbsi gas alam;
- Pengembangan Sistem Knowledge Management Hulu;
- Studi sistem tinggi: Penentuan geoid lokal menggunakan data survei graviti dan GPS.
- Studi pembuatan perangkat lunak; toposeismik untuk pemrosesan data survei topografi dalam penyelidikan seismik;
- Studi pengembangan geodatabase dan sistem informasi geografi berbasis web dengan menggunakan teknologi perangkat lunak berlisensi dan open source.
Itulah hasil
analilis saya tentang langkah konkrit Pertamina ubtuk mewujudkan pengembangan
perusahaan yang mampu bersaing kuat di dunia pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar