Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi
pariwisatanya. Dengan jumlah pulau 17.508 buah, Indonesia mampu menjelma
sebagai Negara yang menyuguhkan potensi pariwisata yang luar biasa
(Wikipedia.org). Dengan didukung letak astronomi pada 6° LU - 11° LS,
yang artinya Indonesia mempunyai iklim tropis, Indonesia mampu memberikan daya
tarik yang mampu menghidupkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
Potensi pariwisata yang begitu luar biasa ini juga perlu diimbangi dengan
kesejahteraan masyarakat. Karena jika tidak diimbangi dengan kesejahteraan
masyarakat, maka potensi pariwisata yang ada akan sulit berkembang menjadi
wisata yang hebat. Perlu adanya strategi yang bisa menyeimbangkan antara
potensi pariwisata yang ada dengan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Salah satu potensi pariwisata yang menyedot banyak
wisatawan domestik maupun manca negara adalah candi Borobudur. Candi Borobudur
merupakan candi Budha terbesar di dunia yang terletak di kota Mungkid,
Kabupaten Magelang. Dengan luas 123x123 meter dan tinggi 35 meter, Candi
Borobudur dapat menampung banyak wisatawan yang berkunjung di tempat bersejarah
tersebut. Candi Borobudur merupakan candi peninggalan dinasti Syailendra yang
pada masa itu dijadikan tempat suci umat Budha. Saat ini, Candi Borobudur
dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata favorit bagi para wisatawan.
Sampai saat ini, Borobudur tetap mempunyai karisma
yang tinggi untuk tetap dikunjungi. Dengan pesona, arsitektur, kemegahan, dan
keagungan Candi Borobudur yang dibalut dengan nilai-nilai agama Budha yang
terpenting, Candi Borobudur dapat menjadi daya tarik dari Umat Budha di
Nusantara maupun manca negara. Candi yang masuk ke dalam world heritage list
ini mempunyai daya tarik sendiri
yang membuat banyak wisatawan ingin berkunjung ke tempat ini. Daya tarik
tersebut muncul karena Borobudur mempunyai sejarah yang luar biasa dalam
pembangunannya dan di masa kejayaannya. Maka dari itu Candi Borobudur mampu
menyerap wisatawan hingga ribuan orang setiap tahunnya.
Namun kenyataannya, Candi Borobudur bukanlah
satu-satunya “raja dari objek wisata di Kabupaten Magelang. Candi Borobudur
tidak sendiri, tetapi ditemani oleh keberadaan desa wisata yang banyak tersebar
di sekitar Candi Budha ini. Salah satunya adalah Desa Wisata Wanurejo. Desa
Wanurejo merupakan desa tertua di Kecamatan Borobudur dan merupakan salah satu
desa wisata di sekitar Candi Borobudur. Dalam 2 tahun terakhir, Desa Wanurejo
memiliki jumlah penduduk yaitu: di tahun 2011 jumlah penduduknya adalah 3.992
jiwa, tahun 2012 berjumlah 4.107 jiwa dari 9 dusun yang ada di Desa Wanurejo
(Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang). Dengan jumlah penduduk yang cukup
tinggi, Desa Wanurejo mampu lahir sebagai desa wisata yang begitu terkenal di
mata wisatawan domestik maupun manca negara. Desa Wanurejo terdiri atas 9 dusun
yang setiap dusunnya memiliki potensi yang unik dan layak untuk dikunjungi. 9
dusun tersebut adalah Barepan, Jowahan, soropadan, Tingal Kulon, Tingal Wetan,
Brojolan, Ngentak, Gedongan, dan Bejen.
Potensi-potensi unikyang dimiliki oleh 9 dusun di
Desa Wanurejo dapat dilihat di dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Potensi Desa Wisata Wanurejo
No
|
Nama Dusun
|
Potensi
|
1.
|
Dusun
Barepan
|
◦
Wisata Pertanian dan Perikanan
◦
Wisata Kerajinan Kayu, Gypsum, Bambu, Makanan,
Souvenir, dan Batik
◦
Dayakan
◦
Pitutur dan Cokekan
◦
Keroncong
◦
Tong-tong Lek
◦
Hotel, Penginapan, dan Homestay
|
2.
|
Dusun
Jowahan
|
◦
Wisata Pertanian dan Perikanan
◦
Wisata Kerajinan Kayu, Gypsum, Bambu, Makanan,
Souvenir, dan Batik
◦
Pitutur dan Cokekan
◦
Pendopo Nitiharjan dan Joyowiyatan
◦
Hotel, Penginapan, dan Homestay
|
3.
|
Dusun
Soropadan
|
◦
Arumba (Alunan Musik Bambu)
◦
Hotel, Penginapan, dan Homestay
|
4.
|
Dusun
Tingal Kulon
|
◦
Wisata Ziarah Makam GPH Tejo Kusumo (cikal bakal
desa Wanurejo)
◦
Wisata Pertanian dan Perikanan
◦
Mata Air Suci Umbul Tirta
◦
Wisata Kerajinan Kayu, Gypsum, Bambu, Makanan,
Souvenir, dan Batik
◦
Jathilan
◦
Pitutur dan Cokekan
◦
Wayang Kulit
◦
Galeri Lukis
◦
Rumah Batik
◦
Pendopo Nitiharjan dan Joyowiyatan
◦
Hotel, Penginapan, dan Homestay
|
5.
|
Dusun
Tingal Wetan
|
◦
Jathilan
|
6.
|
Dusun
Brojolan
|
◦
Candi Mendut
◦
Keindahan Alam
◦
Pusat Budaya Desa
|
7.
|
Dusun
Ngentak
|
◦
Jathilan
|
8.
|
Dusun
Bejen
|
◦
Kobro
|
9.
|
Dusun
Gedongan
|
◦
Outbond dan Bumi Perkemahan
◦
Wisata Kerajinan Kayu, Gypsum, Bambu, Makanan,
Souvenir, dan Batik
◦
Dayakan
|
10.
|
Desa
Wanurejo
|
◦
Sendra Tari Kinara-kinari
◦
Arumba (Alunan Musik Bambu)
◦
Andong dan Sepeda Tua
◦
Restaurant Borobudur
◦
Kios Cinderamata
◦
Industri Kerajinan
|
Sumber:
Data Kantor Kepala Desa Wanurejo
Dari
sekian banyaknya potensi yang ada di Desa Wanurejo, tak heran jika Desa
Wanurejo dapat dikatakan sebagai “pengganti” objek wisata Candi Borobudur, jika
para wisatawan ingin merasakan perpaduan antara berwisata menikmati alam
pedesaan dengan aktivitas masyarakat desa setiap harinya.
Para
wisatawan yang datang di Desa Wanurejo nantinya akan diajak berkeliling di 9
dusun yang ada di Desa Wanurejo, dengan menaiki sepeda onthel yang disewakan
dari salah satu pemilik usaha di Desa Wanurejo. Natinya para wisatawan akan
disuguhi oleh pemandangan alam khas pedesaan, yang akan membuat wisatawan merasakan
ketenangan yang selama ini wisatawan disibukkan oleh pekerjaan yang membuat
pikiran tegang. Tidak hanya suasana pedesaan saja, tetapi wisatawan juga akan
disuguhi oleh aktivitas masyarakat seperti bertani, membuat berbagai macam
kerajinan, sendra tari, galeri lukis, dll. Disamping itu, wisatawan juga
diperbolehkan untuk beristirahat dengan menikmati kuliner khas pedesaan yang
dimiliki oleh Desa Wanurejo. Kuliner yang dimaksud tersebut seperti rengginang,
tempe, kudapan yang terbuat dari gula jawa, dll. Kuliner tersebut dapat
dinikmati di Dusun Bejen dan Dusun Tingal. Memburu keindahan Matahari Terbit di
Candi borobudur atau di sekitar desa wisata ini dapat menjadi hal menarik
dilakukan. Apabila Anda memang berminat mengabadikan keindahan Matahari terbit
di sekitar desa wasata ini maka perlu mempersiapkan diri sekira pukul 05.30
WIB. Jika Wisatawan masih belum puas berkeliling di Desa Wanurejo dalam waktu
satu hari saja, Desa Wanurejo juga telah menyiapkan homestay yang dapat ditinggali oleh wisatawan. Harga per malamnya
pun bervariasi dan tidak menguras kantong wisatawan karena dapat dinegosiasikan
oleh para pemilik homestay. Desa
Wisata Wanurejo juga memiliki budaya yang berbeda dari desa wisata lainnya di sekitar
Candi Borobudur yang juga merupakan alat bantu dalam mempromosikan Desa
Wanurejo, yaitu Kirab Budaya Desa Wanurejo.
Kirab
Budaya Desa Wanurejo merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk memperkenalkan
Desa Wanurejo sebagai desa wisata yang patut untuk dikunjungi. Kegiatan ini
berisikan pertunjukan potensi-potensi yang dimiliki oleh 9 dusun di Desa
Wanurejo. Dengan mempertunjukkan potensi-potensi yang menarik dan unik ini,
Desa Wanurejo dapat dikenal dikalangan wisatawan domestik maupun manca negara. Kirab
budaya tersebut merupakan rangkaian acara Merti Desa (bersih desa atau sedekah
bumi) dari upacara adat Saparan, yaitu mengusung gunungan hasil bumi setinggi 5
meter berupa buah-buahan, sayur-mayur, palawija, dan padi. Anda dapat
menyaksikan kirab tersebut yang berangkat dari Candi Pawon melewati jalan di
sekitar Borobudur dan berakhir di Lapangan Pondok Tingal. Kegiatan kirab budaya
ini selalu memecahkan rekor Muri maupun rekor dunia dalam berbagai kategori
setiap tahunnya. Hal inilah yang membuat Desa Wanurejo merupakan desa wisata
yang unik, menarik, dan memiliki eksotisme yang luar biasa.
Itulah
sedikit ulasan mengenai keberadaan Desa Wisata, khususnya Desa Wisata Wanurejo,
sebagai objek wisata baru penawar kebosanan wisatawan atas objek wisata yang
sudah biasa. Desa wisata mampu memberikan kepuasan melalui berbagai macam
potensi wisata yang “tidak lazim” sehingga para wisatawan terpuaskan dengan destinasi
baru. Desa Wisata Wanurejo, telah membuktikan bahwa desa wisata merupakan objek
wisata yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Di samping itu pula Desa
Wanurejo telah membuktikan, bahwa Kabupaten Magelang “tidak hanya” Candi
Borobudur semata.
Oleh: Deaska E. Satya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar