Kamis, 29 Mei 2014

Borobudur Bukan Satu-Satunya “Raja” Objek Pariwisata Di Kabupaten Magelang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi pariwisatanya. Dengan jumlah pulau 17.508 buah, Indonesia mampu menjelma sebagai Negara yang menyuguhkan potensi pariwisata yang luar biasa (Wikipedia.org). Dengan didukung letak astronomi pada 6°  LU  - 11° LS, yang artinya Indonesia mempunyai iklim tropis, Indonesia mampu memberikan daya tarik yang mampu menghidupkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Potensi pariwisata yang begitu luar biasa ini juga perlu diimbangi dengan kesejahteraan masyarakat. Karena jika tidak diimbangi dengan kesejahteraan masyarakat, maka potensi pariwisata yang ada akan sulit berkembang menjadi wisata yang hebat. Perlu adanya strategi yang bisa menyeimbangkan antara potensi pariwisata yang ada dengan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Salah satu potensi pariwisata yang menyedot banyak wisatawan domestik maupun manca negara adalah candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan candi Budha terbesar di dunia yang terletak di kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Dengan luas 123x123 meter dan tinggi 35 meter, Candi Borobudur dapat menampung banyak wisatawan yang berkunjung di tempat bersejarah tersebut. Candi Borobudur merupakan candi peninggalan dinasti Syailendra yang pada masa itu dijadikan tempat suci umat Budha. Saat ini, Candi Borobudur dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata favorit bagi para wisatawan.

Sampai saat ini, Borobudur tetap mempunyai karisma yang tinggi untuk tetap dikunjungi. Dengan pesona, arsitektur, kemegahan, dan keagungan Candi Borobudur yang dibalut dengan nilai-nilai agama Budha yang terpenting, Candi Borobudur dapat menjadi daya tarik dari Umat Budha di Nusantara maupun manca negara. Candi yang masuk ke dalam world heritage list  ini mempunyai daya tarik sendiri yang membuat banyak wisatawan ingin berkunjung ke tempat ini. Daya tarik tersebut muncul karena Borobudur mempunyai sejarah yang luar biasa dalam pembangunannya dan di masa kejayaannya. Maka dari itu Candi Borobudur mampu menyerap wisatawan hingga ribuan orang setiap tahunnya.

Namun kenyataannya, Candi Borobudur bukanlah satu-satunya “raja dari objek wisata di Kabupaten Magelang. Candi Borobudur tidak sendiri, tetapi ditemani oleh keberadaan desa wisata yang banyak tersebar di sekitar Candi Budha ini. Salah satunya adalah Desa Wisata Wanurejo. Desa Wanurejo merupakan desa tertua di Kecamatan Borobudur dan merupakan salah satu desa wisata di sekitar Candi Borobudur. Dalam 2 tahun terakhir, Desa Wanurejo memiliki jumlah penduduk yaitu: di tahun 2011 jumlah penduduknya adalah 3.992 jiwa, tahun 2012 berjumlah 4.107 jiwa dari 9 dusun yang ada di Desa Wanurejo (Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang). Dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi, Desa Wanurejo mampu lahir sebagai desa wisata yang begitu terkenal di mata wisatawan domestik maupun manca negara. Desa Wanurejo terdiri atas 9 dusun yang setiap dusunnya memiliki potensi yang unik dan layak untuk dikunjungi. 9 dusun tersebut adalah Barepan, Jowahan, soropadan, Tingal Kulon, Tingal Wetan, Brojolan, Ngentak, Gedongan, dan Bejen.

Potensi-potensi unikyang dimiliki oleh 9 dusun di Desa Wanurejo dapat dilihat di dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Potensi Desa Wisata Wanurejo
No
Nama Dusun
Potensi
1.
Dusun Barepan
          Wisata Pertanian dan Perikanan
          Wisata Kerajinan Kayu, Gypsum, Bambu, Makanan, Souvenir, dan Batik
          Dayakan
          Pitutur dan Cokekan
          Keroncong
          Tong-tong Lek
          Hotel, Penginapan, dan Homestay
2.
Dusun Jowahan
          Wisata Pertanian dan Perikanan
          Wisata Kerajinan Kayu, Gypsum, Bambu, Makanan, Souvenir, dan Batik
          Pitutur dan Cokekan
          Pendopo Nitiharjan dan Joyowiyatan
          Hotel, Penginapan, dan Homestay
3.
Dusun Soropadan
          Arumba (Alunan Musik Bambu)
          Hotel, Penginapan, dan Homestay
4.
Dusun Tingal Kulon
          Wisata Ziarah Makam GPH Tejo Kusumo (cikal bakal desa Wanurejo)
          Wisata Pertanian dan Perikanan
          Mata Air Suci Umbul Tirta
          Wisata Kerajinan Kayu, Gypsum, Bambu, Makanan, Souvenir, dan Batik
          Jathilan
          Pitutur dan Cokekan
          Wayang Kulit
          Galeri Lukis
          Rumah Batik
         Pendopo Nitiharjan dan Joyowiyatan
          Hotel, Penginapan, dan Homestay
5.
Dusun Tingal Wetan
          Jathilan
6.
Dusun Brojolan
          Candi Mendut
          Keindahan Alam
          Pusat Budaya Desa
7.
Dusun Ngentak
          Jathilan
8.
Dusun Bejen
          Kobro
9.
Dusun Gedongan
          Outbond dan Bumi Perkemahan
          Wisata Kerajinan Kayu, Gypsum, Bambu, Makanan, Souvenir, dan Batik
          Dayakan
10.
Desa Wanurejo
          Sendra Tari Kinara-kinari
          Arumba (Alunan Musik Bambu)
          Andong dan Sepeda Tua
          Restaurant Borobudur
          Kios Cinderamata
          Industri Kerajinan
Sumber: Data Kantor Kepala Desa Wanurejo
Dari sekian banyaknya potensi yang ada di Desa Wanurejo, tak heran jika Desa Wanurejo dapat dikatakan sebagai “pengganti” objek wisata Candi Borobudur, jika para wisatawan ingin merasakan perpaduan antara berwisata menikmati alam pedesaan dengan aktivitas masyarakat desa setiap harinya.

         Para wisatawan yang datang di Desa Wanurejo nantinya akan diajak berkeliling di 9 dusun yang ada di Desa Wanurejo, dengan menaiki sepeda onthel yang disewakan dari salah satu pemilik usaha di Desa Wanurejo. Natinya para wisatawan akan disuguhi oleh pemandangan alam khas pedesaan, yang akan membuat wisatawan merasakan ketenangan yang selama ini wisatawan disibukkan oleh pekerjaan yang membuat pikiran tegang. Tidak hanya suasana pedesaan saja, tetapi wisatawan juga akan disuguhi oleh aktivitas masyarakat seperti bertani, membuat berbagai macam kerajinan, sendra tari, galeri lukis, dll. Disamping itu, wisatawan juga diperbolehkan untuk beristirahat dengan menikmati kuliner khas pedesaan yang dimiliki oleh Desa Wanurejo. Kuliner yang dimaksud tersebut seperti rengginang, tempe, kudapan yang terbuat dari gula jawa, dll. Kuliner tersebut dapat dinikmati di Dusun Bejen dan Dusun Tingal. Memburu keindahan Matahari Terbit di Candi borobudur atau di sekitar desa wisata ini dapat menjadi hal menarik dilakukan. Apabila Anda memang berminat mengabadikan keindahan Matahari terbit di sekitar desa wasata ini maka perlu mempersiapkan diri sekira pukul 05.30 WIB. Jika Wisatawan masih belum puas berkeliling di Desa Wanurejo dalam waktu satu hari saja, Desa Wanurejo juga telah menyiapkan homestay yang dapat ditinggali oleh wisatawan. Harga per malamnya pun bervariasi dan tidak menguras kantong wisatawan karena dapat dinegosiasikan oleh para pemilik homestay. Desa Wisata Wanurejo juga memiliki budaya yang berbeda dari desa wisata lainnya di sekitar Candi Borobudur yang juga merupakan alat bantu dalam mempromosikan Desa Wanurejo, yaitu Kirab Budaya Desa Wanurejo.

          Kirab Budaya Desa Wanurejo merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk memperkenalkan Desa Wanurejo sebagai desa wisata yang patut untuk dikunjungi. Kegiatan ini berisikan pertunjukan potensi-potensi yang dimiliki oleh 9 dusun di Desa Wanurejo. Dengan mempertunjukkan potensi-potensi yang menarik dan unik ini, Desa Wanurejo dapat dikenal dikalangan wisatawan domestik maupun manca negara. Kirab budaya tersebut merupakan rangkaian acara Merti Desa (bersih desa atau sedekah bumi) dari upacara adat Saparan, yaitu mengusung gunungan hasil bumi setinggi 5 meter berupa buah-buahan, sayur-mayur, palawija, dan padi. Anda dapat menyaksikan kirab tersebut yang berangkat dari Candi Pawon melewati jalan di sekitar Borobudur dan berakhir di Lapangan Pondok Tingal. Kegiatan kirab budaya ini selalu memecahkan rekor Muri maupun rekor dunia dalam berbagai kategori setiap tahunnya. Hal inilah yang membuat Desa Wanurejo merupakan desa wisata yang unik, menarik, dan memiliki eksotisme yang luar biasa.

          Itulah sedikit ulasan mengenai keberadaan Desa Wisata, khususnya Desa Wisata Wanurejo, sebagai objek wisata baru penawar kebosanan wisatawan atas objek wisata yang sudah biasa. Desa wisata mampu memberikan kepuasan melalui berbagai macam potensi wisata yang “tidak lazim” sehingga para wisatawan terpuaskan dengan destinasi baru. Desa Wisata Wanurejo, telah membuktikan bahwa desa wisata merupakan objek wisata yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Di samping itu pula Desa Wanurejo telah membuktikan, bahwa Kabupaten Magelang “tidak hanya” Candi Borobudur semata.
Oleh: Deaska E. Satya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar